Minggu, 16 Desember 2012

ELIMINASI GAUSS-JORDAN

ELIMINASI GAUSS-JORDAN
Eliminasi Gauss adalah suatu metode untuk mengoperasikan nilai-nilai di dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana lagi. Dengan melakukan operasi baris sehingga matriks tersebut menjadi matriks yang baris. Ini dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks baris, lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari variabel-variabel tersebut.
Metode Gauss-Jordan ini menghasilkan matriks dengan bentuk baris eselon yang tereduksi(reduced row echelon form), sementara eliminasi Gauss hanya menghasilkan matriks sampai padabentuk baris eselon (row echelon form).
Selain untuk menyelesaikan sistem persamaan linier, metode eliminasi Gauss-Jordan ini dapat Metode Eliminasi Gauss : metode yang dikembangkan dari metode eliminasi, yaitu menghilangkanatau mengurangi jumlah variable sehingga dapat diperoleh nilai dari suatu variable yang bebas.
Eliminasi Gauss-Jordan adalah pengembangan dari eliminasi Gauss yang hasilnya lebih sederhanalagi. Caranya adalah dengan meneruskan operasi baris dari eliminasi Gauss sehingga menghasilkan matriks yang Eselon-baris. Ini juga dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks.
Metode ini digunakan untuk mencari invers dari sebuah matriks.
Prosedur umum untuk metode eliminasi Gauss-Jordan ini adalah
1. Ubah sistem persamaan linier yang ingin dihitung menjadi matriks augmentasi.
2. Lakukan operasi baris elementer pada matriks augmentasi (A|b) untuk mengubah matriks A menjadi dalam bentuk baris eselon yang tereduksi
Pengubahan dilakukan dengan membuat matriks yang elemen-elemennya adalah koefisien- koefisien dari sistem persamaan linier..
Sedangkan langkah-langkah pada operasi baris elementer yaitu :
1.Menukar posisi dari 2 baris.
Ai ↔Aj
2.Mengalikan baris dengan sebuah bilangan skalar positif.
Ai = k*A
3.Menambahkan baris dengan hasil kali skalar dengan baris lainnya
Ai = Ai + k * Aj
Algoritma Metode Eliminasi Gauss adalah:
1.      Masukkan matrik A, dan vektor B beserta ukurannya n
2.      Buat augmented matrik [A|B] namakan dengan A
3.      Untuk baris ke i dimana i=1 s/d n, perhatikan apakah nilai ai,i =0 :
Bila ya :
pertukarkan baris ke i dan baris ke i+k≤n, dimana ai+k ,i ≠0, bila tidak ada berarti perhitungan tidak bisa dilanjutkan dan proses dihentikan dengan tanpa penyelesaian. Bila tidak : lanjutkan
4.      Untuk baris ke j, dimana j = i+1 s/d n

Sebuah matriks sendiri bisa dikatakan sudah memiliki bentuk baris eselon yang tereduksi jika
telah memenuhi syarat-syarat berikut ini.
1. Jika sebuah baris seluruhnya bukan merupakan angka nol, maka angka bukan nol pertama pada baris tersebut adalah 1 (leading 1).
2. Jika ada baris yang seluruhnya terdiri dari angka nol, maka baris tersebut dikelompokkan di baris paling bawah dari matriks.
3. Jika ada 2 baris berurutan yang sama-sama tidak terdiri dari angka nol seluruhnya, maka leading 1 dari baris yang lebih bawah berada di sebelah kanan dari leading 1 yang berada di baris yang lebih atas.
4. Pada setiap kolom yang memiliki leading 1 di kolomnya, maka nilai yang ada di kolom tersebut kecuali leading 1 adalah nol.

Sebuah matriks yang hanya memenuhi syarat 1 sampai 3 adalah matriks yang dalam bentuk baris eselon. Sedangkan jika syarat keempat juga dipenuhi, maka matriks tersebut dapat dikatakan dalam bentuk baris eselon yang tereduksi.

Berikut beberapa contoh matriks yang sudah dalam bentuk baris eselon tereduksi.
Berikut contoh langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
dengan metode eliminasi Gauss-Jordan.
Diketahui sistem persamaan linier sebagai berikut.
2x + 4y - 2z = 12
x + 5y + 3z = 8
-3x + y + 3z = -4

1. Ubah sistem persamaan linier di atas menjadi matriks augmentasi.
 2    4   -2   12
 1    5    3    8
-3    1    3   -4
2. Kalikan baris pertama dengan 0.5
 1    2   -1    6
 1    5    3    8
-3    1    3   -4
3. Tambahkan baris kedua dengan (-1) kali baris pertama
 1    2   -1     6
 0    3    4     2
-3    1    3    -4
4. Tambahkan baris ketiga dengan 3 kali baris pertama
1    2    -1    6
0    3     4    2
0    7     0   14
5. Kalikan baris kedua dengan 1/3
1    2     -1         6
0    1    0.33     0.67
0    7      0         14
6. Tambahkan baris pertama dengan (-2) kali baris kedua
1    0    -3.67     4.67
0    1     0.33     0.67
0    7       0          14

7. Tambahkan baris ketiga dengan (-7) kali baris kedua
1    0     -3.67    4.67
0    1      0.33     0.67
0    0     -9.33    9.33
8. Kalikan baris ketiga dengan -1/9.33
1     0     -3.67    4.67
0     1     0.33     0.67
0     0       1         -1
9. Menambahkan baris pertama dengan 3.67 kali baris ketiga
1     0     0       1
0     1   0.33   0.67
0     0      1      -1
10. Menambahkan baris kedua dengan (-0.33) kali baris ketiga
1     0    0      1
0     1    0      2
0     0     1    -1
Setelah langkah ke-10, maka matriks ini telah dalam bentuk baris eselon tereduksi. Dari matriks
terakhir ini dapat disimpulkan bahwa nilai x = 1, y = 2, dan z = -1.
Contoh di atas diterapkan pada sistem persamaan linier dengan n variabel dan n persamaan.

Contoh berikut adalah cara menyelesaikan sistem persamaan linier dengan n variabel dan m persamaan.
Diketahui sistem persamaan linier sebagai berikut.
2x + 3y - 5z = 7
x + 4y + 8z = 3
1. Ubah menjadi matriks teraugmentasi
2 3 -5 7
1 4 8 3
2. Kalikan baris pertama dengan ½
1 1.5 -2.5 3.5
1 4 8 3
3. Tambahkan baris kedua dengan (-1) kali baris pertama
1 1.5 -2.5 3.5
0 2.5 10.5 -0.5
8
4. Kalikan baris kedua dengan 1/2.5
1 1.5 -2.5 3.5
0 1 4.2 -0.2
5. Tambahkan baris pertama dengan (-1.5) kali baris kedua
1 0 -8.8 3.8
0 1 4.2 -0.2
Penyelesaian untuk persamaan di atas akan menjadi :
x – 8.8z = 3.8
y + 4.2z = -0.2
Ada 3 macam kemungkinan penyelesaian dari sistem persamaan linier, yaitu :
1. Solusi yang unik. Hanya ada satu himpunan nilai (s1, s2, ..., sn) yang memenuhi sistem
persamaan linier tersebut.
2. Tidak ada solusi. Tidak ada himpunan nilai (s1, s2, ..., sn) yang memenuhi sistem
persamaan linier tersebut.
3. Solusi yang ada tidak berhingga. Ada lebih dari satu (tak berhingga) himpunan nilai
(s1, s2, ..., sn) yang memenuhi sistem persamaan linier tersebut.




selengkapnya dapat dilihat di www.iaincirebon.ac.id/tmtk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar